CARA MENGHITUNG PRANOTO MONGSO

Informasi ini mengenai Pranata Mangsa, Kalender Jawa Kuno.
Menurut kitab primbon, dengan mongso maka dapat di ketahui bagaimana sifat atau watak seseorang, apa potensi keberuntungannya, bagaimana keadaan fisiknya, apakah gemuk, kurus atau langsing dan sebagainya. Kita juga bisa menerawang bagaimana kehidupan mereka ketika masih kecil kanak-kanak, bagaimana  setelah remaja dan bagaimana setelah dewasa. 

Ciri khas/ sesuatu yang unik pada diri seseorang juga bisa dilihat dari mongsonya sendiri. Juga pekerjaan apa yang paling cocok agar bisa sukses sesuai dari kemampuan si bocah tersebut. Selain itu juga bisa menebak bagaimana gambaran rezeki seseorang, apa hobinya, kapan hari kejayaan nya akan tiba serta  mengetahui jodoh yang paling serasi sesuai mongso terbaik. Mongso ini dalam zaman sekarang bisa di sama artikan dengan Zodiak. 

Mongso atau mangsa / zodiak yaitu di dapatkan dari tanggal tertentu sampai tanggal tertentu.
Mongso seseorang bisa dilihat dari tanggal kelahirannya, seperti di bawah ini. 

Contoh: Jika kalian lahir tanggal 25 Juni. Maka kalian jatuh di mongso Kaso. Karena Mangsa Kaso antara tanggl 23 Juni- 2 Agustus. 


  1. Lahir tgl 22 Juni sampai 1 Agustus (Mongso: KASO
  2. Lahir tgl 2 Agustus sampai 24 Agustus (Mongso: KARO
  3. Lahir tgl 25 Agustus sampai 18 September (Mongso: KATELU
  4. Lahir tgl 19 September sampai 13 Oktober (Mongso: KAPAT
  5. Lahir tgl 14 Oktober sampai 9 November (Mongso: KALIMA
  6. Lahir tgl 10 November sampai 22 Desember (Mongso: KANEM
  7. Lahir tgl 23 Desember sampai 3 Februari (Mongso: KAPITU
  8. Lahir tgl 4 Februari sampai akhir Februari (Mongso: KAWOLU)  (4 Tahun sekali =27 hari)
  9. Lahir tgl 1 Maret sampai 25 Maret (Mongso: KASANGA
  10. Lahir tgl 26 Maret sampai 18 April (Mongso: KASADASA
  11. Lahir tgl 19 April sampai 11 Mei (Mongso: DESTA
  12. Lahir tgl 12 Mei sampai 21 Juni (Mongso: SADDHA)



Berikut beberapa tanda-tanda alamnya.

 1. Kasa, mulai 22 Juni, berusia 41 hari. Para petani membakar dami yang tertinggal di sawah dan di masa ini dimulai menanam palawija, sejenis belalang masuk ke tanah, daun-daunan berjatuhan. Penampakannya/ibaratnya : lir sotya (dedaunan) murca saka ngembanan (kayu-kayuan). 

 2. Karo, mulai 2 Agustus, berusia 23 hari. Palawija mulai tumbuh, pohon randu dan mangga, tanah mulai retak/berlubang. Penampakannya/ibaratnya : bantala (tanah) rengka (retak). Musim kapok bertunas tanam palawija kedua. 

3. Katiga, mulai 25 Agustus, berusia 24 hari. Musimnya/waktunya lahan tidak ditanami, sebab panas sekali, yang mana Palawija mulai di panen, berbagai jenis bambu tumbuh. Penampakannya/ibaratnya : suta (anak) manut ing Bapa (lanjaran). Musim ubi-ubian bertunas panen palawija. 

4. Kapat, mulai 19 September, berusia 25 hari. Sawah tidak ada (jarang) tanaman, sebab musim kemarau, para petani mulai menggarap sawah untuk ditanami padi gaga, pohon kapuk mulai berbuah, burung-burung kecil mulai bertelur. Penampakannya/ibaratnya : waspa kumembeng jroning kalbu (sumber). Musim sumur kering, kapuk berbuah, tanam pisang. Pada masa ini kemarau berakhir. 

5. Kalima, mulai 14 Oktober, berusia 27 hari. Mulai ada hujan, selokan sawah diperbaiki dan membuat tempat mengalir air di pinggir sawah, mulai menyebar padi gaga, pohon asem mulai tumbuh daun muda, ulat-ulat mulai keluar. Penampakannya/ibaratnya : pancuran (hujan) emas sumawur (hujannya) ing jagad. Musim turun hujan, pohon asam bertunas, pohon kunyit berdaun muda. 

6. Kanem, mulai 10 Nopember, berusia 43 hari. Para petani mulai menyebar bibit tanaman padi di pembenihan, banyak buah-buahan (durian, rambutan, manggis dan lain-lainnya), burung blibis mulai kelihatan di tempat-tempat berair. Penampakannya/ibaratnya : rasa mulya kasucian (sedang banyak-banyaknya buah-buahan). Musim buah-buahan mulai tua, mulai menggarap sawah. 

7. Kapitu, mulai 23 Desmber, usianya 43 hari. Benih padi mulai ditanam di sawah, banyak hujan, banyak sungai yang banjir. Penampakannya/ibaratnya : wisa kentar ing ing maruta (bisa larut dengan angin, itu masanya banyak penyakit). Musim banjir, badai longsor mulai tandur. 

8. Kawolu, mulai 4 Pebruari, usianya 26 hari, atau 4 tahun sekali 27 hari. Padi mulai hijau, uret mulai banyak. Penampakannya/ibaratnya : anjrah jroning kayun (merata dalam keinginan, musimnya kucing kawin). Musim padi beristirahat, banyak ulat, banyak penyakit. 

9. Kasanga, mulai 1 Maret, usianya 25 hari. Padi mulai berkembang dan sebagian sudah berbuah, jangkrik mulai muncul, kucing mulai kawin, cenggeret mulai bersuara. Penampakannya/ibaratnya : wedaring wacara mulya (binatang tanah dan pohon mulai bersuara). Musim padi berbunga, turaes (sebangsa serangga) ramai berbunyi. 

Baca Juga

10. Kasepuluh, mulai 26 Maret, usianya 24 hari. Padi mulai menguning, mulai panen, banyak hewan hamil, burung-burung kecil mulai menetas telurnya. Penampakannya/ibaratnya : gedong minep jroning kalbu (masa hewan sedang hamil). Musim padi berisi tapi masih hijau, burung-burung membuat sarang, tanam palawija di lahan kering. 

11. Desta, mulai 19 April, berusia 23 hari. Penampakannya/ibaratnya: sotya (anak burung) sinara wedi (disuapi makanan). Masih ada waktu untuk palawija, burung-burung menyuapi anaknya. 

12. Sadha, mulai 12 Mei, berusia 41 hari. Para petani mulai menjemur padi dan memasukkan ke lumbung. Di sawah hanya tersisa dami. Penampakannya/ibaratnya : tirta (keringat) sah saking sasana (badan) (air pergi darisumbernya, masa ini musim dingin, jarang orang berkeringat, sebab sangat dingin). Musim menumpuk jerami, tanda-tanda udara dingin pada pagi hari.  

Demikian informasi mengenai mongso..
Labels: BUDAYA

Thanks for reading CARA MENGHITUNG PRANOTO MONGSO. Please share...!

ADSENSE (11) APLIKASI (29) BLOG (21) BUDAYA (47) GAME BOLA (50) TUTORIAL (37)
Back To Top