FILM THE SANTRI PRODUKSI NU CHANEL YANG LAGI VIRAL

Film "The Santri" produksi NU chanel yang lagi viral saat ini mirip dengan cerita Abu Jahal dan Abu Lahab yang membenci Nabi Muhammad tetapi jauh di dalam lubuk hati mereka berdua sesungguhnya menyukai dan merindukan syair2 ayat al-qur'an. Bila sehari saja tidak mendengar lantunan ayat2 al-qur'an mereka secara diam2 berembunyi di balik dinding untuk mendengarkan Nabi membaca al-qur'an. 

Sampai suatu malam mereka malu sendiri ketika secara tidak sengaja bertemu di belakang rumah Nabi. "Lho, ngapain kamu di sini? " tanya Abu Jahal kepada Abu Lahab dengan nada terkejut. "Tidak ngapa-ngapain, saya cuma mau lewat saja" kata Abu Lahab mengelak. "Kamu sendiri kenapa ada di sini? " Abu Lahab balik bertanya. "Ya, sama seperti kamu, saya cuma mau lewat saja" jawab Abu Lahab. ๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜†๐Ÿ˜† Kira-kira begitulah perumpamaan dari fenomena film "The Santri" yang sedang viral saat ini. Orang2 yang membenci NU ramai2 mencelanya, bahkan ada seorang ustadz yang mengaku dari kalangan "NU Garis Lucu" (NU rasa wahabi/FPI/HTI) bernama Luthfi Basori yang menyatakan siap berdiri di garda terdepan memboikot penayangan film yang sarat makna ini. 

Hehehe... Sedemikian bencinya kelompok ini terhadap NU sampai2 mereka melakukan apa saja untuk menggagalkan penayangan film produksi NU ini pada ranggal 22 Oktober mendatang. Anehnya, tidak sedikit para netizen yang terpengaruh dan ikut2an membully film The Santri, padahal setiap malam mereka rajin menonton Drama Korea dan film2 Barat yang jelas2 jauh dari nilai budaya keindonesiaan. Tidak hanya itu, fenomena penolakan dari sekelompok orang2 yang mengaku paling Islam terhadap penayangan sebuah film baru terjadi saat ini. Sebelumnya, banyak film2 yang serupa seperti misal "Ayat-ayat Cinta", "Perempuan Berkalung Surban", "Pesantren Rock and Roll", dan masih banyak lagi, yang berlatar pesantren tetapi isi ceritanya tentang cinta muda-mudi, tidak pernah disebut sebagai film yang tidak mencerminkan karakter santri. Mungkin karena momentumnya yang kurang relevan saat itu, atau karena sutradaranya, atau produsernya dari golongan mereka, bla bla bla, sehingga tidak perlu dicela, dikritisi, dibully, bahkan diboikot sebagaimana film "The Santri" saat ini. Bahkan mungkin ketika penayangan film "Sang Kiyai" dan "Sang Pencerah" yang masing2 produk NU dan Muhammadiyah dilounching saat ini, saat dimana begitu panasnya suhu politik di tanah air yang bersenyawa dengan "politik identitas" akibat munculnya kelompok2 Islam Trans Nasional, mengusung jargon "anti kebangsaan" dan "anti pemerintah" demi mewujudkan misi mereka tentang tegaknya Khilafah di Indonesia, dapat dipastikan akan sama nasibnya dengan film "The Santri". 

Akan tetapi semua itu tidak perlu dilakukan sebab 'kepentingan politik' mereka saat itu belum menemukan momentum yang tepat seperti dalam pilpres kemarin. Kesuksuksesan NU dalam mengantarkan ulama sekaliber KH Ma'ruf Amin sampai ke istana mendampingi Jokowi ---sosok presiden yang tak mengenal kompromi dengan kelompok2 radikal---merupakan pukulan telak dan berat untuk diterima oleh kelompok ini, sebab hal ini akan menjadi pertanda 'kematian' (semoga husnul khotimah) bagi eksistensi mereka di tanah air. Demi untuk sebuah 'pertahanan hidup' maka kelompok ini akan terus memanfaatkan situasi dan moment2 tertentu yang dianggap bisa dijadikan "tali pegangan" agar bisa bertahan dari terjangan arus air bah yang bisa menggilas mereka menuju sakaratul maut. Untuk sementara, bagi mereka, film "The Santri" ini adalah 'ranting' yang kebetulan tersangkut di tepi sungai untuk bisa menjadi 'tali pegangan'. Jadi, cerita Abu Jahal dan Abu Lahab di atas sebenarnya adalah "autokritik" bagi natizen medsos agar "menjujurkan diri" ditengah2 atmosfir kebenaran dan kebohongan yang tengah dipropagandakan oleh kelompok2 sempalan yang tak ingin negeri ini tetap damai, harmoni, dan bersatu dalam bingkai NKRI. 

Harus disadari, bahwa bagi mereka jargon Islam hanya kamuflase belaka, alias bukan "Islam" yang sebenarnya sebagaimana yang diajarkan oleh Banginda Rasulullah Saw, tetapi Islam yang tidak lebih dari sekedar alat untuk mencapai tujuan mereka.

Baca Juga

  • WINNING ELEVEN APK  MOD LIGA INDONESIA 2018-2019
  • PEMINDAHAN IBUKOTA DAN KEMUNCULAN SABDA PALON SEMAR
  • Mobile Legends Apk Update Terbaru 90 MB Google Drive
Monggo, ramaikan peringatan Hari Santri dengan cara menonton film "The Santri".pada 22 Oktober 2019 mendatang. Percayalah, filmr ini sarat akan makna tentang pentingnya memelihara persatuan dan perdamaian hidup beragama, bermasyarakat, berbudaya, dan lebih penting ber-Pancasila dan ber-NKRI, berkeseimbangan hidup (tawazun), toleransi antar umat beragama (tasamuh), moderasi (tawasuth), dan menciptakan keadilan yang hakiki (ta'adul), yang kesemuanya itu adalah nilai-nilai Islam dan karakteristik budaya bangsa kita yang harus tetap kita jaga bersama.
Labels: VIRAL

Thanks for reading FILM THE SANTRI PRODUKSI NU CHANEL YANG LAGI VIRAL. Please share...!

ADSENSE (11) APLIKASI (29) BLOG (21) BUDAYA (47) GAME BOLA (50) TUTORIAL (37)
Back To Top